“Rutira Soes” Poduksi Sepatu Andalan Warga Binaan Rutan Kelas I Tangerang

0

PelitaTangerang.com , Tangerang,-Keterbatasan ruang lingkup bukan menjadi alasan untuk tetap berkreasi dan berinovasi, hal tersebut dilakukan oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Kelas I Tangerang, dimana WBP Rutan Kelas I Tangerang dilatih meningkatkan kreasi dan inovasinya di tengah kondisi pandemi Covid-19. Salah satunya mendesain, merancang dan memproduksi sepatu. Selasa (21/09/202).

Produksi sepatu ini diberi nama Rutira Shoes, merupakan sebuah hasil karya pembinaan petugas Rutan Kepada WBP, mulai dari menentukan model, membuat pola, penjahitan, pengeleman, hingga menjadi sepatu dengan kualitas yang baik. Rutira Shoes merupakan produk andalan dari Rutan Tangerang yang sudah dipasarkan ke masyarakat luas.

Uniknya, penamaan setiap model sepatu diambil dari pasal – pasal pidana. Seperti Casual Model Batik, Casual Mode Pasal 114, Sporty Mode Pasal 281, dan Sporty Mode Pasal 378.

Kepala Rutan Kelas I Tangerang, Fonika Affandi menyampaikan bahwa sepatu karya warga binaan ini tidak kalah dengan kualitas sepatu yang dijual dipasaran. Pasalnya, mereka juga menggunakan bahan yang berkualiatas, sehingga nyaman ketika dipakai.

“Kami gunakan bahan polyster yang nyaman dan fleksibel sehingga penggunanya merasa nyaman, bahkan untuk digunakan saat berolahraga,” ujarnya.

Saat ini para warga binaan sudah bisa memproduksi sepatu 10 sampai dengan 15 sepatu setiap harinya bahkan bisa lebih tergantung dari banyaknya pesanan. Sepatu ini juga sudah dijual secara online di Tokopedia, Shopee, dan OLX dengan nama toko Rutira Bimgiat jambe dengan harga 100 sampai 150 ribu rupiah.

Menurut dia, bimbingan yang didapatkan para WBP selama menghuni rutan Kelas I Tangerang, dapat berguna saat mereka kembali ke tengah-tengah masyarakat. Dengan keterampilan yang sudah dimilikinya para WBP diharapkan dapat bertanggung jawab pada dirinya dan masyarakat.

“Nanti kalau warga binaan ini keluar maka warga binaan ini tidak lagi merasa tidak punya keterampilan, karena selama ini mereka sudah diajarkan keterampilan, sehingga bila sudah keluar siap beradaptasi kembali dengan masyarakat,” ujarnya.(Red)