Pinjam Uang Di Koperasi, NMAX Di Tarik Debt Collector Di Stasiun Rawabuntu

0

PelitaTangerang.com, Tangsel – Herman (58), nasabah koperasi Anugrah Sentosa Siliwangi cabang Pamulang, meminjam uang sejumlah Rp. 10 juta rupiah dengan jaminan BPKB motor selama 12 bulan tak terima motornya di ambil paksa oleh orang tak di kenal yang mengatasnamakan debt collector atau penagih hutang.

Ia menjelaskan, motor Yamaha NMAX terbaru miliknya saat di kendarai oleh anaknya di tarik paksa di stasiun Rawabuntu, jalan Pahlawan Seribu, Serpong, Tangerang Selatan.

“Saat itu motornya lagi di bawa anak saya kerja. Kemudian ada dua (2) orang hitam besar langsung bilang ini motornya pak Herman ya, ya anak saya takut, lalu di serahkan motornya, gitu kata anak saya,” tegas Herman kepada wartawan

Meski ia sempat lapor polisi, namun polisi Sektor Serpong tidak langsung memprosesnya lantaran pihak yang mengalami dugaan perampasan tersebut adalah anaknya korban yang bernama Al Fikri Ramadhan.

“Pas saat kejadian, saya udah datang ke polsek Serpong. Anak saya belum bisa buat laporan di karenakan belum bisa ijin cuti dari kantornya. Dan hari ini saya bersama anak saya sudah laporan,” ucap Herman

Laporan Polisi bernomor TBL/709/K/XI/2021/SPKT/Sek. Serpong masuk dalam penyelidikan kasus penipuan dengan pasal 378 KUHP Polsek Serpong.

Tertulis, motor Yamaha merk NMAX warna putih dengan nomor polisi B. 6929. WUX tahun 2019 di ambil paksa oleh orang tak di kenal pada waktu kejadian sekira pukul 09.00 Wib, hari Jumat, tanggal 22 Oktober 2021 lalu.

Herman menambahkan, meski pinjamannya telah lunas, motornya tetap tak kunjung di kembalikan oleh pihak koperasi. Ironinya, saat Herman menanyakan kepada pihak koperasi, motornya tidak ada di kantor koperasi yang di sebutkan penagih hutang.

“Saya harap motor saya dapat di kembalikan. Kan sudah lunas, bahkan saya bayar lebih kok. Anehnya saat saya hubungi pihak koperasi, pihak koperasi merasa tidak pernah menugaskan kolektor untuk mengambil motor. Dan hingga saat ini motornya ga tahu deh dimana,” jelasnya

Sebelumnya, angsuran berjalan lancar. Kemudian, ada salah satu angsuran yang di titipkannya kepada karyawan koperasi tidak teregistrasi oleh kantor. Ia akui, bahwa adanya keterlambatan membayar hingga sempat di datangi penagih hutang dan mengingatkan motornya akan di ambil paksa oleh pihak ketiga dengan ciri-ciri yang di sebutkan.

“Sebelumnya ada yang datang ke rumah saya, mengingatkan jika tidak bayar angsuran maka motornya akan di tarik oleh orang berbadan hitam besar. Dan benar saja, selang 2 minggu pas anak saya pakai eh motor dan STNKnya di ambil paksa,” kata Herman

Sementara itu, Koperasi ASS Pamulang saat di konfirmasi melalui sambungan WhatsAppnya mengatakan, pihaknya merasa bingung lantaran oknum perampas motor nasabah tak ia kenal.

“Saya juga ga kenal dan bukan orang koperasi. Memang nasabah sudah melunasi angsuran pokok namun masih terkendala waktu membahas denda. Saya juga kaget saat nasabah laporan ke saya bahwa unitnya di tarik,” sanggah Halim Branc Manager atau kepala cabang Koperasi ASS Pamulang. (17/11/2021)

Di katakannya, ia sempat menanyakan ciri-ciri kolektor yang merampas motornya. Namun, ia tak mengakui bahwa ciri-ciri orang yang menarik unit tersebut bukanlah pihak koperasi cabang Pamulang.

“Kemarin, saya sudah jelaskan ke polsek Serpong secara kooperatif dan apa adanya. Saya juga menanyakan kepada pusat siapa yang menarik unit milik nasabah cabang. Memang, si penagih hutang ini mengatasnamakan perusahaan kami,” beber Halim

Hingga kini, keberadaan motor milik Herman semakin tidak jelas. Karena, keterangan pihak koperasi pusat yang menaungi cabang lain termasuk Pamulang, menginformasikan tidak ada jenis motor yang di sebutkan di setorkan ke pusat.

Terpisah, dr. Dahlia Nadeak, sekertaris dinas koperasi dan UMKM Tangsel saat di konfirmasi legalitas koperasi yang menyerupai leasing menjelaskan, pihaknya akan segera memeriksa badan hukum yang bersangkutan.

“Iya, secara kewilayahan saya akan cari tahu tentang legalitasnya. Kami akan segera berkoordinasi dengan pusat tentang koperasi yang di maksud dan beroperasi di wilayah Tangsel,” tegas Dahlia melalui sambungan WhatAppnya (Adt)