Usai Awan Panas Terjauh di Merapi, Hujan Lebat Landa Yogyakarta Dinihari

5
Usai Awan Panas Terjauh di Merapi, Hujan Lebat Landa Yogyakarta Dinihari
Suasana saat Gunung Merapi muntahkan awan panas sejauh lima kilometer pada Rabu tengah malam, 9 Maret 2022. Jarak lima kilometer itu adalah yang terjauh selama fase erupsi Gunung Merapi sejak November 2020 lalu. Dok. BPPTKG

PelitaTangerang.com, Yogyakarta – Gunung Merapi sempat memuntahkan awan panas terjauhnya sejak memasuki fase erupsi November 2020 lalu pada Rabu tengah malam hingga Kamis dinihari, 9-10 Maret 2022. Luncuran awan panas hingga sejauh lima kilometer itu terjadi sebanyak lima kali, Pukul 23.18 sampai Pukul 00.22 WIB.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat, aktivitas Merapi melandai satu jam kemudian. “Mulai pukul 01.30 WIB ini aktivitas Merapi mulai melandai,” kata Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida, Kamis dinihari.

Hanik menerangkan, pascaguguran awan panas sebanyak lima kali itu masih terjadi kegempaan di tubuh Merapi. “Kegempaan didominasi oleh gempa-gempa guguran,” kata dia.

Bersamaan dengan itu hujan lebat melanda wilayah Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Menurut prakiraan BMKG Yogyakarta sebelumnya, kondisi dinamika atmosfer di sekitar Gunung Merapi di wilayah DIY diguyur hujan ringan pada Kamis dinihari.

Dalam keterangan yang diberikannya Kamis pagi, Kepala Stasiun Iklim BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menjelaskan bahwa hujan lebat lebih disebabkan adanya pola perlambatan angin di selatan wilayah DIY. Dia menunjuk kepada adanya pusat tekanan rendah di Bali yang menjadi pemicunya, dan bukan karena semburan awan panas dari Merapi.

“Untuk hujan beberapa hari ke belakang ini tidak ada hubungannya dengan awan panas yang terjadi,” katanya.(Red)