PelitaTangerang.com, Tangsel – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) di bawah kepemimpinan Wali Kota Benyamin Davnie dan Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan kembali melanjutkan pembangunan infrastruktur di tiap kecamatan.
Setelah 5 infrastruktur baru di Kecamatan Setu, kali ini Wali Kota Benyamin meresmikan Gedung Baru Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 10 yang berlokasi di Ciputat Timur, Tangsel, pada Kamis (20/06/2024).
Tak hanya gedung sekolah, Benyamin juga meresmikan 2 sarana penunjang kegiatan, yakni balai warga yang berada di Kelurahan Rengas dan Kelurahan Cirendeu.
Usai meresmikan gedung baru SMPN 10 Tangsel, Benyamin memaparkan pembangunan yang dilakukan untuk menambah daya tampung bagi peserta didik.
“Ini dibuat menjadi 3 lantai karena untuk dapat menampung lebih banyak putra dan putri kita untuk bersekolah. Memang betul tiap tahun perbandingan antara SD dan SMP tidaklah sesuai, karena SD ada ratusan dan SMP Negeri hanya 24,” ungkap Benyamin saat meresmikan gedung baru SMPN 10 Tangsel.
Dengan perbandingan tersebut kata Benyamin, dibutuhkan pendekatan dan konsep agar tidak terjadi penumpukan di sekolah negeri. Oleh karenanya, Pemkot Tangsel menyiapkan bantuan pendidikan untuk siswa-siswi yang tidak diterima di sekolah negeri.
“Kami alokasikan beasiswa. Silakan sekolah di non-negeri, ada 92 SMP swasta yang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, anak ibu, putra-putri ibu sekolah di sana, nanti biaya personalnya ditanggung oleh APBD Tangerang Selatan. Disiapkan untuk 5 ribu siswa tahun ini,” ujarnya.
Hal ini merupakan terobosan kata Benyamin, karena untuk membangun satu sekolah saja dibutuhkan biaya hingga 20 miliar, dan menghabiskan waktu kurang lebih 2 tahun.
“Membangun satu SMP itu minimal 2 tahun, karena tahun pertama harus dibuat visibility studynya, DED-nya, baru nanti kalau tanahnya ada fasos, fasum kita baru tempatkan disitu,” ujarnya.
Dengan hadirnya gedung baru ini, Benyamin berharap rata-rata lama sekolah di Tangsel semakin meningkat.
“Saat ini rata-rata lama sekolah di Tangsel adalah 11 koma sekian tahun, tinggal sedikit lagi yakni standarnya 12 tahun,” ucapnya.
Tak hanya rata-rata lama sekolah, tentunya Benyamin ingin lebih meratanya sekolah dan meningkatnya daya tampung di tiap sekolah.
Sementara itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel, Deden Deni, mengungkapkan, revitalisasi gedung-gedung sekolah terus dilakukan oleh Pemkot Tangsel.
“Tahun depan kita rencanakan kurang lebih 6 ya yang direvitalisasi baik SD maupun SMP. Masih didiskusikan dengan Dinas Bangunan,” jelasnya.
Hal ini perlu dilakukan untuk menjawab kebutuhan daya tampung, sekaligus memberikan rasa kenyamanan dalam belajar mengajar.(Red)