PelitaTangerang.com, Tangerang sekali lagi menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dengan meluncurkan inovasi “Mantel Emas” yang memadukan pemanfaatan telemedicine dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Inisiatif ini hadir sebagai respon terhadap tingginya angka stunting di Kecamatan Sepatan Timur, yang masih menjadi salah satu masalah kesehatan serius di wilayah tersebut.
Stunting, yang didefinisikan sebagai kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kurang gizi kronis, menjadi perhatian utama dalam program ini. Di Kabupaten Tangerang, meskipun telah terjadi penurunan kasus stunting dari tahun ke tahun, angka prevalensi stunting di Kecamatan Sepatan Timur masih cukup tinggi, mencapai sekitar 20,24% antara Januari hingga Agustus 2023. Kondisi ini mendorong pemerintah setempat untuk melakukan langkah-langkah inovatif guna mempercepat penurunan angka stunting dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.(12/8/24)
Mantel Emas berfokus pada dua aspek utama: pemanfaatan teknologi telemedicine dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya ibu hamil. Melalui telemedicine, ibu hamil di Kecamatan Sepatan Timur dapat mengakses layanan kesehatan secara lebih mudah, meskipun berada jauh dari pusat pelayanan kesehatan. Teknologi ini memungkinkan pemeriksaan dini dan pemantauan kesehatan ibu hamil serta balita, sehingga risiko stunting dapat diminimalisir sejak awal. Layanan ini juga memberikan kemudahan bagi para ibu hamil untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan tanpa harus menempuh jarak yang jauh, menghemat waktu dan biaya.
Selain itu, Mantel Emas juga melibatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan menyelenggarakan pelatihan keterampilan bagi ibu hamil. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang gizi yang baik serta cara mempersiapkan makanan sehat bagi keluarga. Produk hasil pelatihan ini kemudian dipasarkan melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, dan platform e-commerce seperti Tokopedia, sehingga para ibu hamil tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga dapat meningkatkan taraf hidup mereka melalui kegiatan ekonomi yang produktif.
Dampak dari inovasi ini sudah mulai terlihat. Dalam jangka pendek, program ini telah berhasil menyelenggarakan perjanjian kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kecamatan Sepatan Timur, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Puskesmas Kedaung Barat. Hal ini menunjukkan bahwa kolaborasi lintas sektor sangat penting untuk keberhasilan program ini. Selain itu, dengan adanya telemedicine, pemeriksaan ibu hamil di tiga desa di Kecamatan Sepatan Timur, yaitu Desa Kampung Kelor, Desa Pondok Kelor, dan Desa Sanginang, menjadi lebih terjangkau dan efektif.
Secara jangka menengah, Mantel Emas diharapkan dapat mengembangkan pemeriksaan telemedicine di lebih banyak desa serta menyediakan sarana pemasaran produk hasil pelatihan keterampilan bagi ibu hamil. Dalam jangka panjang, program ini bertujuan untuk memanfaatkan teknologi telemedicine secara berkelanjutan dalam mendukung penanganan stunting dan memastikan tersedianya anggaran yang memadai untuk pencegahan stunting di wilayah ini.
KeberhasilanMantel Emas tidak hanya mengurangi angka stunting, tetapi juga meningkatkan kinerja organisasi pemerintah dalam memberikan pelayanan publik yang lebih baik. Masyarakat pun merasakan manfaat langsung, terutama dalam hal peningkatan taraf hidup dan kesehatan ibu hamil. Dengan penurunan angka stunting, diharapkan angka kematian anak juga akan berkurang, membantu mewujudkan generasi yang lebih sehat dan tangguh.
Program ini mencerminkan pentingnya inovasi dalam penanganan masalah kesehatan yang kompleks seperti stunting. Mantel Emasmembuktikan bahwa dengan pendekatan yang tepat, kolaborasi yang kuat, dan pemanfaatan teknologi, tantangan besar seperti stunting dapat diatasi dengan lebih efektif dan berkelanjutan. Kabupaten Tangerang sekali lagi menjadi contoh bagaimana inovasi digital dan pemberdayaan ekonomi dapat berjalan beriringan untuk menciptakan perubahan nyata dalam kehidupan masyarakat.