Hadiri Pembukaan MPLS Sekolah Rakyat, Gubernur Banten Andra Soni: Perjuangkan Keadilan Sosial Masyarakat

3

PelitaTangerang.com, Lebak – Gubernur Banten Andra Soni menghadiri Pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Rakyat (MPLSR) Sekolah Rakyat Senior (SRMA) 34 Kabupaten Lebak di Auditorium Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Banten Provinsi Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Jumat (1/8/2025).

Andra Soni mengatakan Sekolah Rakyat hadir untuk memperjuangkan keadilan sosial masyarakat, melalui akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu.

Andra Soni menyebut kehadiran Sekolah Rakyat sebagai langkah nyata dalam memperluas kesempatan belajar bagi anak-anak dari keluarga miskin dan sangat miskin.

“Sekolah Rakyat ini merupakan langkah besar dalam menjawab tantangan akses pendidikan, terutama bagi saudara-saudara kita yang belum mampu menjangkaunya,” ujarnya. 

Dalam kesempatan itu, Andra Soni juga membagikan kisah hidupnya sebagai bukti betapa pentingnya pendidikan dalam mengubah nasib.

“Dulu saya sopir angkot, dan sekarang saya juga sopir bus. Tapi berkat pendidikan, alhamdulillah berkat pendidikan saya bisa sampai di posisi saya sekarang. Saya ingin anak-anak Banten mendapatkan kesempatan yang sama, tanpa kendala biaya,” ujarnya di hadapan ratusan siswa dan orang tua SRMA 34 Kabupaten Lebak. 

Andra Soni menegaskan, Pemerintah Provinsi Banten akan terus bersinergi dengan Pemerintah Pusat agar semakin banyak Sekolah Rakyat hadir di Provinsi Banten.

“Ini wujud nyata negara hadir untuk rakyat. Kami ingin memastikan setiap anak Banten memiliki kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang lebih baik,” tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat merupakan program prioritas nasional gagasan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming.

Program ini bertujuan untuk memuliakan masyarakat kecil, menjangkau mereka yang belum terjangkau, dan membuka kesempatan bagi mereka yang kesulitan mengakses pendidikan.

“Sekolah Rakyat hadir untuk memuliakan anak-anak kecil. Kami hanyalah pelaksana gagasan Presiden Prabowo,” kata Saifullah.

Dalam kesempatan itu, Saifullah menyemangati para santri untuk tidak minder.

“Kalian adalah orang-orang pilihan. Kalau kalian mau belajar, belajar dengan giat, Insya Allah kalian bisa jadi gubernur, menteri, tentara, dan sebagainya,” ujarnya. 

Sekolah Rakyat memiliki sistem seleksi yang berbeda dari sekolah umum, yaitu berdasarkan data sosial ekonomi, dengan prioritas bagi keluarga yang sangat miskin (Desil 1 dan 2).

Program ini juga menyediakan fasilitas lengkap berupa tiga kali makan sehari, pemeriksaan kesehatan gratis, pemetaan bakat berbasis AI, sistem pembelajaran digital, dan satu laptop untuk setiap siswa.

Sementara itu, Kepala SRMA 34 Kabupaten Lebak, Chandra Lustianta Budiharja, menjelaskan bahwa saat ini sekolah tersebut menampung 100 siswa yang terbagi dalam 4 Rombel dengan sistem asrama. Para siswa telah menjalani pemeriksaan kesehatan lengkap.

“Fokus kami tidak hanya akademis, tetapi juga pendidikan karakter, keterampilan hidup, dan kemandirian,” katanya.

MPLS SRMA 34 Kab. Lebak dibuka oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf. Hadir pula Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono dan Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten, Yudi Budi Wibowo.

Selain itu, turut hadir pula Bupati Lebak Moch. Hasbi Asyidiki Jayabaya, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Banten, Tinawati Andra Soni dan Perwakilan DPRD Kabupaten Lebak, Agil Zulfikar. 

Sebagai informasi, Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan berasrama yang digagas Kementerian Sosial (Kemensos) untuk anak-anak dari keluarga miskin dan sangat miskin.

Program ini bertujuan untuk menyediakan akses pendidikan yang gratis dan berkualitas, serta memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan.(**)